Dispora Komitmen Cetak Atlet Disabilitas Raih Prestasi Tanpa Batas

DESKRIPSI.ID – SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), terus menggelorakan dunia olahraga dengan semangat kesetaraan serta inklusivitas. Hal tersebut kini menjadi fokus penting Pemprov Kaltim, dalam menyehatkan warganya tanpa ada batasan dan perbedaan. Terbukti, Dispora terus memperkuat komitmen dalam membuka ruang pembinaan yang setara bagi seluruh atlet, termasuk para penyandang disabilitas.

Langkah Dispora ini, merupakan wujud nyata dari upaya daerah dalam menindaklanjuti amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Yakni menekankan kesetaraan hak dan kesempatan berprestasi di bidang olahraga. Tidak terkecuali bagi atlet iklusuf tersebut. Jadi berbagai fasilitas itu bukan sekedar simbolis saja, namum merupakan bukti dan aksi nyata untuk mengedepankan kesetaraan.

Kepala Bidang (kabid) Pemberdayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta
Kepala Bidang (kabid) Pemberdayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta

“Tentu saja kami sangat memberikan dukungan, dan sangat respect (menghormati) terhadap olahraga untuk penyandang disabilitas. Salah satu yang menjadi acuan kami adalah RPJMN nasional, yang menekankan kesetaraan. Baik untuk atlet disabilitas maupun atlet non-disabilitas,” jelas Kepala Bidang (kabid) Pemberdayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta, pada Kamis (24/7/2025).

Pria yang akrab disapa Bagus Sugiarta ini juga menyampaikan. Bahwa perhatian terhadap atlet disabilitas bukan sekadar simbolik semata. Namun pemerintah daerah, dikatakannya benar-benar memberikan ruang dan dukungan konkret. Terutama bagi para atlet muda dengan kebutuhan khusus, untuk meniti jalur prestasi olahraga. Aksi itu terbukti saat kontingen atlet Kaltim berhasil membawa pulang 38 medali dari ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas)-XVII 2024 lalu di Solo.

“Kita sudah membuktikan, bahwa atlet penyandang disabilitas juga bisa berkarier dan berprestasi di bidang olahraga. Terbukti para atlet binaan Dispora Kaltim dibawah Paralimpic atau NPCI ini pada 2024 lalu, meraih 38 medali. Rinciannya, 7 medali emas, 13 medali perak dan 18 medali perunggu,” tegas Bagus di Kantor Dispora Kaltim, Gedung Kadrie Oening (GKO) Tower, Jalan PM Noor, Sempaja, Samatrinda.

Diterangkan Bagus, bahwa NPCI (National Paralimpic Committee Indonesia) ini adalah organisasi olahraga yang menaungi penyandang disabilitas di Indonesia. Bertugas membina, melatih dan mengkoordinasikan, kegiatan olahraga disabilitas di berbagai tingkatan. Mulai dari daerah hingga nasional. NPCI ini juga berperan memilih para atlet disabilitas mewakili Indonesia dalam mengikuti ajang Parampiliade dan kompetisi olahraga disabilitas internasional lainnya.

“Jadi ini bukti strategis nyata Pemerintah daerah melalui Dispora, untuk terus menggelorakan kesetaraan dalam dunia olahraga di Kaltim. Sehingga para penyandang disabilitas ini, dengan perlakukan khusus dan pembinaan secara komperhensif, akan menunjukkan potensi yang luar biasa,” kata Bagus Sugiarta mewakili Kepala Dispora Kaltim, HM Agus Hari Kesuma (AHK).

Ditambahkan Bagus, untuk pendekatan yang diambil oleh Dispora Kaltim cukup strategis. Yakni tidak hanya berfokus pada penyediaan fasilitas, dan kegiatan pelatihan saja. Tetapi juga telah disiapkan pelatih yang kompeten dan memenuhi kualifikasi. Sehingga para atelt disabilitas ini, bisa sellau dapat dimonitor setiap perkembangannya secara real time hingga siap terjun berkompetisi mengharumkan Kaltim.

Kemudian lebih dari itu semua, juga terdapat program pembinaan yang desain sistemnya melalui kemitraan strategis, dengan NPCI Kaltim. Karena NPCI ini yang menangani secara langsung atlet disabilitas di Benua Etam. Seperti manajemen, pencatatan administrasi, hingga pembinaan atlet disabilitas secara komperhensif dan profesional.

“Karena itu, kami tetap melakukan pembinaan melalui NPCI. Pembinaan ini termasuk pengelolaan administrasi atlet disabilitas sekaligus pemetaan. Juga tentang pencarian bakat bagi adik-adik muda yang berpotensi menjadi atlet disabilitas,” urai Bagus.

Dispora Kaltim juga menjalankan program identifikasi calon atlet disabilitas sejak dini. Dengan menjangkau berbagai kabupaten dan kota di 10 wilayah Kaltim. Proses ini mencakup pendataan, verifikasi, hingga tahapan pelatihan intensif yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masing-masing individu.

“Dispora bersama NPCI Kaltim juga terus melakukan penjaringan calon atlet disabilitas hingga berbagai daerah se-Kaltim. Kemudian akan dilakukan penelusuran minat bakat di bidang olahraga. Jika memang memiliki itu, akan dilakukan pembinaan secara berkesinambungan, guna memunculkan potensinya,” ujar Bagus.

Upaya pendeteksian penyandang disabilitas untuk menjadi atlet sejak dini ini turut melibatkan lembaga pendidikan khusus. Seperti sekolah luar biasa (SLB), dan komunitas-komunitas disabilitas lokal. Hal itu tentunya sebagai bagian dari strategi mencari bibit atlet unggulan. Melalui sinergi lintas sektor tersebut, Dispora Kaltim punya harapan besar, dapat membuka jalan lebih luas bagi anak-anak disabilitas untuk meraih pencapaian dan prestasi membanggakan di bidang olahraga.

“Kami ingin memastikan, bahwa kesempatan berprestasi terbuka lebar untuk semua, secara luas. Termasuk atlet disabilitas. Mereka punya talenta dan potensi luar biasa, dan kami siap mendampingi perjalanan mereka,” seru Bagus.

Bagus menambahkan, aksi Dispora dalam menyerukan informasikan dan ajakan tersebut juga perlu keterlibatan para stakeholder terkait. Yakni disampaikan pihaknya, kepada seluruh pemangku kepentingan dari pemerintah kabupaten/kota, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum untuk turut serta. Terutama dalam mendorong lahirnya ekosistem olahraga yang lebih inklusif. Kolaborasi yang melibatkan berbagai unsur ini dianggap kunci utama, dalam memajukan prestasi atlet disabilitas, hingga ke pentas nasional dan internasional.

“Dengan memperkuat pendekatan partisipatif dan kolaboratif lintas sektor ini. Pemprov Kaltim berharap, ke depan akan lebih banyak atlet disabilitas, yang mampu mencetak prestasi membanggakan. Sekaligus membuktikan, bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang. Khususnya dalam meraih mimpi serta prestasi di dunia olahraga,” harap Bagus. (adv)

Komentar