STUNTING atau keterlambatan pertumbuhan merupakan masalah gizi kronis yang sering terjadi pada anak-anak di dunia, termasuk Indonesia.
Stunting sendiri, dapat terlihat ketika anak memiliki tinggi badan lebih pendek dari tinggi badan normal yang seharusnya dimiliki oleh anak pada usia yang sama.
Pada kasus anak yang mengalami stunting, tidak hanya pertumbuhan fisik yang berbeda dari anak seusianya, tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak.
Berangkat dari kondisi dan urgensi tersebut, penting bagi kita semua untuk saling bekerja sama dalam melindungi generasi penerus bangsa dari stunting. 
Mencegah stunting pada anak, ada beberapa tips. Untuk menciptakan generasi penerus yang sehat dan bebas dari stunting, berikut ini merupakan tip ABCDE yang dapat digunakan untuk meminimalisasi potensi stunting pada anak. Di antaranya adalah:
(A) Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD). Konsumsi TTD bagi remaja putri 1 tablet seminggu sekali. Sementara konsumsi TTD bagi Ibu hamil 1 tablet setiap hari (minimal 90 tablet selama kehamilan).
(B) Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali. Memeriksakan kehamilan minimal 6 (enam) kali, 2 (dua) kali oleh dokter menggunakan USG.
(C) Cukupi konsumsi protein hewani. Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan.
(D) Datang ke Posyandu setiap bulan. Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur) dan perkembangan, serta imunisasi balita ke posyandu setiap bulan
Kemudian (E) Eksklusif ASI 6 bulan. ASI eksklusif selama 6 bulan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.
Meski saat ini Indonesia berhasil menurunkan angka prevalensi stunting hingga mencapai 21,6% pada tahun 2022 yang lalu, namun upaya pencegahan tetap harus dilakukan agar angka kasus stunting di Indonesia terus mengalami penurunan.
Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta bersegera dalam melakukan konsultasi ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, agar segala potensi penyakit pada ibu dan calon bayi dapat segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. (*)








Komentar