DESKRIPSI.ID – Kasus kematian pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri (Isoman) di Kabupaten Berau dinilai cukup tinggi. Hal tersebut disampaikan oleh Dokter jaga ruang isolasi RSUD dr Abdul Rivai, Yushelly Dinda Pratiwi pada Sabtu, (4/9).
Dikatakannya, hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah beredarnya hoaks, jika masuk ke rumah sakit akan di-COVID-19-kan. Ia mengaku kasus pasien isoman yang meninggal memang cukup tinggi.
“Penyebabnya, adalah mereka psikis mereka ditabrak, takut dicovidkan. Mereka belum tahu perawatan mereka di RSUD gimana,” ungkapnya.
Dijelaskannya, selain itu penyakit penyerta atau komorbid juga sangat berpengaruh pada pasien, terlebih rata-rata pasien yang meninggal dunia usianya sudah lansia. Ia mengatakan, saat ini pasien isoman juga dibantu dengan antivirus, untuk memperkuat imun.
“Stres juga sangat berpengaruh besar. Karena orang stres itu jarang makan, jadi imun menurun,” ujarnya.
Maka dari itu pihaknya mengimbau kepada para pasien isoman agar jangan mudah percaya kabar yang beredar. Ia meminta masyarakat mencari informasi yang akurat dan membaca literatul yang jelas.
“Intinya jangan stres, jangan mudah percaya omongan orang yang mengatakan covid-19 itu ini lah itu lah, tanyakan langsung kepada dokter atau perawat,” pungkasnya. */uga/fey
Komentar