Alat PCR Tiba, Gubernur Kaltara: SDM dan Laboratorium Sudah Siap

DESKRIPSI.ID, – Kalimantan Utara menjadi salah satu dari sekian provinsi yang melakukan uji swab mandiri dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Itu setelah perangkat pengujinya tiba di RSUD Tarakan pada Selasa (2/6) lalu.

Perangkat itu tiba dalam kondisi baik setelah berpekan-pekan lamanya dikirim dari Jerman, negara produsen alat tersebut. Untuk memastikan kesiapan pelaksanaan tes PCR secara mandiri, Rabu (3/6/2020) pagi, Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie bersama sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan kunjungan kerja ke RSUD Tarakan.

“Tujuan kunjungan kali ini untuk meninjau kesiapan ruangan dan peralatan Laboratorium PCR RSUD Tarakan. Karena alat PCR-nya sudah berada di RSUD Tarakan. Jadi harus dipastikan fisiknya baik dan siap difungsikan,” tutur Gubernur, dikutip dari laman Humas Pemprov Kaltara.

Dengan didampingi Direktur Utama (Dirut) RSUD Tarakan dr H M Hasbi Hasyim, Gubernur melihat alat yang dibeli Pemerintah Provinsi Kaltara senilai Rp 1,8 miliar itu. Warnanya dominan hitam dengan garis merah. Tampak elegan dan kokoh.

“Dari laporan Dirut RSUD Kota Tarakan diketahui bahwa peralatan laboratorium PCR sudah lengkap. Hanya perlu diinstalasi dan dikalibrasi. Bahkan, perangkat utama berupa alat PCR sudah tiba di RSUD Tarakan. Jenisnya adalah qTower3 analytikjena, produksi Jerman,” ungkap Irianto.

Saat ini, perangkat yang mampu menguji sampel sebanyak 90 tabung dalam 2 jam, itu masih ditempatkan di ruangan yang aman di RSUD Tarakan. “Akan diinstalasi di ruangan laboratorium khusus setelah proses rehab ruangannya selesai dilakukan,” ujarnya.

“Targetnya sekitar sepekan lagi ruangan tersebut sudah dapat digunakan. Dan, ruangan itu harus memenuhi standar yang ada, harus steril dan lainnya. Tak bisa sembarang orang masuk ke laboratorium itu nantinya,” tambah Irianto.

Satu set perangkat PCR terdiri dari peralatan penguji sampel dan monitor, serta alat printer hasil uji sampel. “Untuk kesediaan SDM operatornya sudah siap sebagaimana kepala ruangan laboratorium PCR RSUD Tarakan,” imbuhnya.

Total anggaran daerah yang digunakan untuk memastikan Kaltara mampu melakukan tes PCR secara mandiri sekitar Rp 5,2 miliar, termasuk pengadaan perangkat PCR dan rehab ruang laboratorium dan fasilitas lainnya.

Untuk kegiatan rehab ruang laboratorium PCR-nya, dari kunjungan terlihat tengah berproses sejumlah kegiatan perbaikan dan pembenahan. Mulai dinding, atap, jendela dan lainnya.

“Ada ruang untuk menguji sampel, dan ruangan penyimpanan sampel. Jadi, ada dua ruangan terpisah. Keduanya harus steril dan memenuhi kriteria tertentu agar sampel tidak bocor atau terkena efek lainnya,” ujarnya. *

Sumber: Humas Provinsi Kaltara
Editor: Redaksi

Komentar