
TANJUNG REDEB, DESKRIPSI.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menargetkan Balai Latihan Kerja (BLK) di kawasan Limunjan, Kecamatan Sambaliung dapat mulai beroperasi pada Januari 2026 mendatang. Kehadiran fasilitas ini menjadi langkah strategis dalam membangun sumber daya manusia (SDM) lokal yang kompeten dan siap kerja, terutama di sektor industri pertambangan yang berkembang pesat di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau, Zulkifli Azhari, mengatakan progres pembangunan BLK hingga akhir September 2025 telah mencapai 62,83 persen. Sejumlah fasilitas seperti asrama peserta telah rampung, sementara bangunan utama untuk pelatihan masih dalam tahap penyelesaian oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Secara fisik kami minta ke PUPR bisa selesai pada Desember. Kami sudah menyiapkan program pelatihannya agar bisa langsung berjalan mulai Januari 2026,” ujar Zulkifli, Selasa (30/9/2025).
Pada tahap awal operasional, BLK Berau akan membuka program pelatihan operator alat berat. Bidang ini dipilih karena merupakan salah satu kebutuhan utama tenaga kerja di sektor pertambangan dan konstruksi Berau.
“Pesertanya kami prioritaskan untuk anak-anak muda Berau. Kami tidak melatih sembarangan, tapi berdasarkan kebutuhan nyata dunia kerja,” tegasnya.
Zulkifli menjelaskan, mekanisme pendaftaran peserta akan disesuaikan dengan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di kampung-kampung. Selain itu, pemerintah juga melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan permintaan perusahaan yang beroperasi di wilayah Berau.
Pembangunan tahap pertama BLK Berau menelan anggaran sekitar Rp8,8 miliar, namun masih membutuhkan tambahan dana Rp2 miliar lebih untuk melengkapi sarana dan prasarana penunjang, termasuk alat peraga dan peralatan praktik pelatihan.
“Untuk alat peraga saja butuh tambahan sekitar Rp2 miliar. Itu termasuk perlengkapan ruang belajar, peralatan pelatihan, dan fasilitas pendukung lainnya. Kami berharap dukungan DPRD agar pengadaan bisa segera rampung,” jelasnya.
Meski tahap awal difokuskan pada alat berat, Zulkifli memastikan BLK Berau ke depan akan memperluas jenis pelatihan sesuai kebutuhan pasar kerja. Di atas lahan seluas 5 hektar, pemerintah akan mengembangkan pelatihan di sektor pariwisata, UMKM, serta keterampilan produktif lainnya.
“Kita mulai dari satu gedung dulu. Nantinya akan bertambah sesuai kebutuhan sehingga BLK bisa menjadi pusat pelatihan terpadu bagi masyarakat Berau,” ucapnya.
Setiap kelas pelatihan akan diisi maksimal 16 peserta, sesuai standar Kementerian Ketenagakerjaan, dan lulusan akan mendapatkan sertifikat resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
“Harapan kami, hadirnya BLK ini benar-benar menjadi solusi peningkatan kualitas tenaga kerja lokal dan menjawab kebutuhan industri di Berau,” pungkas Zulkifli.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menyambut positif pembangunan BLK ini sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal.
“Kehadiran BLK akan membuka peluang besar bagi putra-putri Berau untuk bersaing di dunia kerja tanpa harus ke luar daerah. Kami ingin SDM lokal menjadi tuan rumah di tanah sendiri,” tegas Sri Juniarsih.
Ia juga menegaskan, pemerintah daerah akan terus mendukung program pelatihan dan sertifikasi agar masyarakat Berau memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri.
“Dengan pelatihan yang tepat dan fasilitas memadai, saya yakin tenaga kerja Berau akan mampu bersaing, produktif, dan menjadi bagian penting dalam pembangunan daerah,” tambahnya.(adv/ram)








Komentar