BERAU, DESKRIPSI.ID – PT Pegadaian Cabang Berau, menegaskan komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat dengan mengadakan kegiatan edukasi di Aula Poli Teknik Sinarmas Berau Coal, Berau.
Acara ini sukses menarik peserta yang antusias mempelajari seluk-beluk investasi emas dan produk tabungan emas dari Pegadaian.
Kepala PT. Pegadaian Cabang Berau, Heri Wibawa menyampaikan, acara tersebut untuk memperkenalkan Pegadaian kepada masyarakat lokal, khususnya kaum milineal sekaligus memberikan pemahaman tentang pentingnya investasi emas sebagai instrumen keuangan yang aman dan berpotensi menguntungkan.
“Literasi keuangan adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memahami cara berinvestasi, khususnya dalam tabungan emas, masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka,” kata Heri, Selasa (19/11/2024).
Menurutnya, selain pengetahuan tentang investasi emas, acara ini juga menyajikan informasi tentang program Pegadaian lainnya yang dirancang untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat terus mendukung masyarakat dalam mengembangkan keterampilan pengelolaan keuangan mereka, sekaligus memperkuat posisi investasi emas sebagai pilihan investasi yang aman di tengah situasi ekonomi yang dinamis,” harapnya.
Lanjutnya, acara tersebut merupakan kolaborasi antara Pegadaian dengan otoritas jasa keuangan (OJK). Kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan bulan inklusi keuangan dari kantor OJK.
“Nah, kemudian OJK ini mengadakan kegiatan edukasi itu, salah satu yang ditunjuk itu memang kebetulan lokasinya yang agak jauh, salah satunya di Berau,” jelasnya.
Selain di Berau, lanjut Heri, kegiatan seperti ini juga dilakukan di Melak, Kutai Barat. Untuk di Berau, pihaknya mengangkat tema milenial cerdas mengelola keuangan untuk masa depan.
“Kenapa kami ngambil tema itu? Karena sesuai dengan audiensnya. Audiensnya kebetulan mahasiswa Politeknik Sinar Mas Berau Coal, itu yang kita sasar,” ujarnya.
Alasan menyasar ke anak muda, dari asumsinya, berpandangan bahwa para mahasiswa begitu lulus, sudah langsung siap ke pasar kerja. Kemudian, pasar kerjanya mereka juga sebagian besar itu ada di tambang.
“Kita sasar milenial itu untuk tahu pengelolaan keuangan dan nvestasi, karena mereka rata-rata masih muda usianya, begitu nanti selesai, tahu-tahu masuk tambang gajinya besar, pengeluarannya juga besar,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya memberikan edukasi pengelolaan keuangan kepada kaum milineal supaya dapat memberikan pemahaman tentang mengelola keuangan dan investasi dengan baik.
“Nah itu yang kita pahamkan ke teman-teman, untuk mereka bisa menyiapkan masa depannya itu dengan investasi yang paling mudah dan paling murah,” ujarnya.
Menurut Heri, pada segmen ini, memang dikhususkan kepada anak muda, agar penyampaiannya lebih terfokus.
“Karena kalau kita sajikan untuk umum atau semua, nanti ceritanya akan berbeda,” imbuhnya.
Literasi ini, juga memberikan pemahaman kepada calon-calon penerus mempersiapkan dari awal ke depannya agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif.
“Ternyata senada dengan OJK juga, banyak mereka literasi justru ke orang yang belum berpenghasilan. Jadi pada saat berpenghasilan, tahu arahnya ini. Berapa persen sih yang harus disisihkan untuk makan, untuk ini itu, senang-senang, dan harus investasi berapa. Nah itu justru kita ajarkan untuk yang belum berpenghasilan, jadi pada saat mereka berpenghasilan, dia paham,” tandasnya. (RIZAL/ARIE)
Komentar