Diskusi Ilmiah bersama Mahasiswa, Dirut Perumda: Mencardaskan Masyarakat

DESKRIPSI.ID – Diskusi Ilmiah terbuka forum ilmiah strategi dan kedaerahan dengan tema “Penyesuaian Tarif Perumda Antara Eksistensi Perusahaan Daerah dengan Kemampuan Masyarakat” oleh beberapa elemen organisasi mahasiswa di Graha Pemuda Tanjung Redeb pada Rabu (12/10/2022).

Turut hadir Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Berau M Ghazali, Direktur Perumda Battiwakkal Saipul Rahman, perwakilan DPRD Berau, serta forum RT di lingkup Kecamatan Tanjung Redeb beserta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Sekkab Berau Ghazali menyampaikan apresiasinya dan penghargaannya terhadap terselenggaranya acara yang diinisiasi oleh mahasiswa ini.

Dalam hai ini, dirinya berharap semoga diskusi ilmiah ini serta pendapat Pro dan Kontra yang terjadi di masyarakat terutama di dalam penyesuaian tarif PDAM ini dapat menemui titik terang yang bertujuan untuk menemukan  solusi terbaik untuk seluruh masyarakat Kabupaten Berau.

“Harapan kita malam hari ini baik dari pihak narasumber agar memberikan pemaparan dengan sejelas-jelasnya mengenai tema Kita kali ini, ” ungkapnya.

Direktur Perusahaan Umum Daerah Kabupaten Berau, Saiful Rahman mengatakan Kajian seperti ini dapat memberikan literasi kepada masyarakat luas untuk selalu mengikuti arah pembangunan Kabupaten Berau.

Saiful juga meminta sebagai masyarakat tidak hanya menjadi penonton, melainkan juga bisa memberikan masukan-masukan kepada perumda untuk perkembangan dan kemajuan perusahaan.

“Perumda ini bukan hanya milik perusahaan atau Pemkab saja, tapi ini semua milik masyarakat, silakan luangkan pendapat dan masukan karna ini adalah Negara Demokrasi yang harus kita junjung tinggi demi kemajuan kita bersama. ” Jelasnya.

Ditegaskannya  polemik terkait isu penyesuaian Harga Air oleh Perumda Air Minum Batiwakkal ini jelas disampaikan Bupati Berau, untuk sementara tidak menaikkan tarif hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Dirinya pula meminta untuk Segala isu terkait pelayanan publik yang lain perlu dibahas di forum-forum seperti ini, agar masyarakat bisa memahami kondisi yang ada di Bumi Batiwalkal.

“Menurut saya bukan Pada konteks air minum saja, semua pelayanan publik bagus pula untuk bahas dan di teliti secara ilmiah oleh mahasiswa dan masyarakat  ” pungkasnya. (*uga)

Komentar