
DESKRIPSI.ID, TENGGARONG — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggenjot upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui percepatan operasional Pabrik Pengolahan Rumput Laut di Kecamatan Muara Badak.
Setelah menempuh proses pembangunan yang memakan waktu enam tahun, fasilitas strategis ini kini memasuki tahap akhir dan siap berproduksi dalam waktu dekat.
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Sayid Fathullah, mengungkapkan bahwa pengujian dan pengkondisian seluruh mesin utama telah selesai dilakukan.
“Target kita tahun ini dioperasikan,” ujar Sayid.
Menurutnya, pabrik ini akan menjadi pengungkit utama bagi ekonomi masyarakat pesisir yang selama ini bergantung pada rumput laut sebagai komoditas utama.
Dengan kapasitas produksi yang siap menyerap panen lokal, pabrik ini diharapkan mampu menstabilkan harga rumput laut yang sebelumnya fluktuatif.
Sayid menyebut bahwa harga jual yang saat ini hanya sekitar Rp4.000 per kilogram dapat terdongkrak hingga Rp7.000 per kilogram.
“Dengan adanya sentra pengolahan yang berkualitas, tentu akan berdampak pada nilai jual yang lebih baik,” katanya.
Pabrik ini juga akan membuka lapangan kerja baru di wilayah pesisir.
Menurut Sayid, pengelolaan fasilitas akan dilakukan secara profesional agar dapat bersaing di pasar regional dan mendukung pertumbuhan industri pengolahan hasil laut.
“Sudah kita siapkan sistem pengelolaannya. Nanti akan ditunjuk pihak yang mengelola agar operasional berjalan optimal,” jelasnya.
Selain sebagai sentra produksi, pabrik ini diharapkan dapat memicu pertumbuhan usaha kecil dan menengah berbasis kelautan di Kukar.
Pemerintah daerah juga mengarahkan agar keberadaan pabrik menjadi motor penggerak investasi sektor hilir di industri maritim.
Dengan kolaborasi lintas sektor, Disperindag Kukar yakin pusat pengolahan ini bisa menjawab tantangan ekonomi dan menciptakan keberlanjutan di pesisir.
Pabrik rumput laut ini bukan hanya simbol pembangunan fisik, tetapi menjadi sarana strategis untuk memperkuat posisi Kukar sebagai sentra industri berbasis potensi lokal.














Komentar