
DESKRIPSI.ID, TENGGARONG — Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengoptimalkan peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai ujung tombak pengembangan sektor pertanian daerah.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menegaskan bahwa penyuluh memiliki posisi strategis sebagai penghubung antara pemerintah dan petani dalam transfer teknologi, informasi, serta inovasi pertanian.
Menurut Taufik, keberhasilan program pertanian sangat bergantung pada pendampingan yang diberikan kepada petani di lapangan.
“Sebagus apa pun program yang kita buat, jika petani tidak menanam, maka hasilnya tidak akan maksimal. Oleh karena itu, peran penyuluh sangat penting dalam memastikan petani mendapatkan pendampingan yang tepat,” ujar Taufik.
Distanak mendorong peningkatan kapasitas penyuluh melalui pelatihan teknologi pertanian, pemanfaatan aplikasi digital, serta penguatan komunikasi dengan kelompok tani.
Program ini dilaksanakan bertahap di seluruh kecamatan dengan dukungan lembaga pendidikan pertanian.
“Sekarang era digital, jadi penyuluh kita harus bisa akses data, ikuti tren pertanian terbaru, dan menyampaikan informasi itu ke petani,” tegasnya.
Taufik menambahkan bahwa kehadiran penyuluh sangat menentukan keberhasilan bantuan pertanian, termasuk distribusi benih, alat, hingga informasi soal perizinan dan regulasi.
Penyuluh diharapkan tidak hanya memberi bimbingan teknis, namun juga memotivasi petani untuk terus berinovasi.
Distanak memastikan penyuluh memiliki alat kerja dan informasi yang cukup agar mampu menjawab tantangan di lapangan.
Langkah ini sejalan dengan tujuan jangka panjang pemerintah daerah untuk membentuk ekosistem pertanian yang mandiri dan berbasis ilmu pengetahuan.








Komentar