DESKRIPSI.ID – Gubernur Kaltara Zainal A. Paliwang menyerahkan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) dan daftar alokasi dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) tahun anggaran 2022, Senin (6/12/2021).
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 memberikan perubahan di berbagai hal. Perekonomian dunia mengalami kontraksi hingga -3,1 persen. Selain itu, perekonomian Indonesia mengalami kontrasi yang lebih kecil, yakni -2,07 persen pada 2020 lalu.
“Untuk Kaltara, kita mengalami kontraksi sebesar 1,11 persen. Sehingga, sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara nasional,” ujar Gubernur Zainal.
“Pertumbuhan ekonomi Kaltara ini, merupakan yang tertinggi di Kalimantan. Dan, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan yang tercatat sebesar 4,52 persen,” lanjutnya.
Sementara, terkait kondisi ekonomi pada 2022 mendatang, Gubernur menyampaikan, diprediksi masih dihadapkan dengan ketidakpastian.
Ia juga menerangkan bahwa APBN 2022 adalah periode terakhir diperbolehkannya defisit melebihi tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga, memiliki peran sentral dalam proses konsolidasi dan mendukung reformasi struktural.
Sementara itu, Plt. Kepala Kanwil DJPb Kaltara, Nazuar mengatakan, banyak hal yang telah dilakukan demi mengembalikan perekonomian secara bertahap. Oleh karena itu, pada kuartal II 2021, pertumbuhan ekonomi tercatat 7,07 persen. Pencatatan perekonomian tersebut dapat dikatakan tertinggi sejak 16 tahun terakhir.
Ia menyebut, di Kaltara sampai dengan akhir November 2021, belanja negara secara keseluruhan telah terserap sebesar 88,77 persen atau sebesar Rp9,49 triliun. Belanja melalui kementerian/lembaga terealisasi 76,96 persen atau sebesar Rp3,15 triliun, termasuk di dalamnya dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang baru terserap 69,96 persen atau Rp 80,54 miliar.
“Sedangkan anggaran TKDD telah terserap 96,09 persen atau Rp6,34 triliun,” ujar Nazuar.
Selain itu, ia juga menerangkan bahwa belanja untuk Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) telah terealisasikan sebesar Rp 783,33 miliar.
Program PC-PEN di Kaltara ini, telah menjangkau lima rumah sakit, tujuh fasilitas kesehatan, 2.010 pasien, 160 naker, 15.063 Program Keluarga Harapan , 26.771 penerima kartu sembako, 38.888 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, 74.598 pemegang kartu Prakerja, 9.050 tenaga kerja, 14.532 pelaku usaha, dan 8.772 warung. (**)
Sumber: dkisp kaltara
Komentar