
DESKRIPSI.ID – SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi pelopor Program Pendidikan Kader Pemimpin Muda Daerah (PKPMD) 2025, menuai banyak apresiasi dari instanasi terkait. Selain dari DPRD Kaltim dan Pejabat Otorita IKN, jug datang dari pemerintah pusat. Yakni Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemepora)-RI.
Karena program inisiatif dari Dispora Kaltim ini menjadi yang pertama di Indonesia. Terlebih juga satu-satunya yang secara langsung, mengadopsi sistem Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN), gawean Kemenpora-RI. Langkah Dispora Kaltim dinilai sebagai terobosan inovatif, terutama dalam memperluas akses dan kesempatan pemuda daerah, untuk mendapat pelatihan kepemimpinan yang setara dengan program nasional.

“Ketika kami melaporkan ke pusat, mereka kaget. Ini bentuk inovasi kami, karena pemuda itu sebenarnya hanya butuh diberi kesempatan,” ujar Subkoordinator Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi usai mengajak 50 peserta PKPMD kunjungan studi ilmu ke DPRD Kaltim dan IKN
Rusmulyadi menambahkan, bahwa pusat sempat terkejut saat dilapori bahwa Kaltim sudah mengadakan kegiatan PKPMD 2025 level provinsi. Hal itu merupakan langkah cepat Kaltim, dalam menginisiasi program serupa nasional untuk diaplikaiskan di daerah.
“Gila, Kaltim sudah luar bisa, memikirkan sudah sampai ke situ,” kata Rusmulyadi menirukan ucapan pusat.
Rusmulyadi juga menguraikan, karena program PKPMN yang diselenggarakan Kemenpora sejak 2020 itu kuotanya terbatas. Hanya menyediakan kuota yang sedikit untuk per provinsi, setiap tahunnya. Yakni hanya cukup 2 sampai 3 peserta saja tiap provisni. Jadi pemuda yang lain tidak bisa mendapatkan kesemepatan untuk menimba ilmu yang sangat bermanfaat tersebut.
Rusmulyadi juga melihat anusiasme dan potensi pemuda Kaltim yang tinggi. Sehingga Dispora Kaltim merasa perlu membuka ruang lebih luas bagi pemuda daerah. Yakni melalui versi daerah, dengan program PKPMD level provisni.
“Ilmu materi dan sebagainya yang kita berikan dalam PKPMD ini sama dengan yang disuguhkan di PKPMN. Materinya serupa, pembinaannya juga serupa. Hanya saja, karena kuota nasional terbatas, kami rasa sudah saatnya daerah juga mengambil peran,” beber Rusmulyadi.
Terlihat sebanyak 50 pemuda-pemudi Kaltim pilihan dari 10 kota kabupaten se-Kaltim ini telah selesai mengikuti program penempaan selama lima hari penuh. Dibuka sejak Selasa (10/6/2025) lalu, oleh Kepala Dispora Kaltim, HM Agus Hari Kesuma (AHK) di Aula Kantor Dispora Kaltim, Gedung Kadrie Oening (GKO) Tower, Sempaja Samarinda.
“Program pembinaan PKPMD 20205 di Kaltim ini berjalan selama 5 hari penuh dnegan materi teori dan praktik siang malam,” urai Rusmulyadi lagi.
Selanjutnya untuk penutupan pada Sabtu (14/6/2025). Sebelumnya 50 peserta ini dirancang dengan serangkaian agenda padat, dengan ilmu teori maupun kunjungan studi edukasi. Kemudian selain pengetahuan akademis dari para akademisi, hingga praktisi lapangan. Mereka juga dilatih pembinaan mental dan fisik (Bintalsik) ringan secara militer. Tentunya didampingi oleh pemateri Bintalsik dari instansi TNI/Polri.
“Mereka selain diberikan ilmu akademis dari narasumber pengalaman juga dilatih fisik. Agar kemampuan fisik juga selaras dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan peserta,” ungkap Rusmulyadi.
Diungkapkan Rusmulyadi, para peserta 50 orang ini juga menjalani proses disiplin ketat, yang diawasi penuh sejak bangun pagi hingga tidur malam. Kemudian untuk asupan gizi juga diperhatikan oleh panitia. Selanjutnya dalam sesi penutupan, sejumlah peserta mengungkapkan kesan mendalam atas pengalaman ini.
Sehingga mereka merasa program tersebut terasa begitu cepat berlalu. Bahkan salah satu peserta menyampaikan, bahwa inilah kali pertama dirinya mengikuti pendidikan di luar jalur formal. Namun bisa benar-benar berdampak pada cara pandang dan sikap hidupnya.
“Perubahan itu dimulai ketika kita berani keluar dari kebiasaan. Saya merasa beruntung bisa ikut PKPMD,” ujar seorang peserta putri yang ditirukan Rusmulyadi.
Sebelum penutupan, setiap peserta diminta panitia untuk menyusun “Proyek Perubahan”. Tentunya nanti yang akan dan bisa dijalankan di daerahnya masing-masing. Sehingga program ini selain bisa memberikan pengetahuan, juga dmapak pada sosial masyarakat di daerahnya bisa terlihat.
“Kami berkeyakinan dan pastikan, bahwa dengan diberi ruang dan kepercayaan. Maka pemuda kita mampu menunjukkan hasil luar biasa,” seru Rusmulyadi.
Usai penutupan, mereka kini tergabung sebagai alumni PKPMD Kaltim angaktan-1 atau pertama. Dijadwalkan untuk dibina lebih lanjut dalam forum kepemudaan daerah. Mereka juga termasuk menjadi “cadangan strategis” untuk kader PKPMN pusat.
“Kalau daerah lain ingin belajar, silakan. Semoga PKPMD Kaltim 2025 ini jadi motor penggerak daerah lain juga. Ini kita jadikan role model dan pilot project dalam pengkaderan pemimpin muda. Jadi ini bukan ‘failed project’ (proyek gagal),” tegas Rusmulyadi. (adv)












Komentar