Kendalikan Karhutla, Bupati: Saya Mohon Dukungan Masyarakat

DESKRIPSI.ID – Memasuki musim kemarau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mulai mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pasalnya, berdasarkan prakiraan BMKG Berau akan menghadapi puncak musim kemarau pada Agustus 2022.

Rapat koordinasi (Rakor) pengendalian Karhutla dilaksanakan Pemkab Berau di Ruang Sangalaki Setkab Berau, Senin (8/8). Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, Rakor itu sebagai forum penting dan strategis untuk membangun sinergitas antar pihak terkait.

Berkenaan dengan hal tersebut, melalui Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2020 telah mengamanatkan bupati/walikota untuk mengoptimalkan tupoksi BPBD sebagai koordinator penanggulangan kahurtla di wilayah masing-masing.

“Provinsi Kaltim masuk dalam klasifikasi rawan karhutla. Berdasarkan sejarah panjang kejadian, negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam terdampak kabut asap,” ungkap Sri.

Upaya pencegahan harus diprioritaskan. Sri menegaskan, pencegahan jangan sampai terlambat. Pasalnya, jika terlambat dicegah, upaya pemadaman akan jauh lebih sulit untuk dilakukan.

“Manajemen lapangan harus terkonsolidasi dan terorganisasi. Deteksi dini area rawan titik panas harus dilakukan. Ditunjang dengan memanfaatkan teknologi terkini,” terangnya.

Sri meminta jajaran TNI/Polri untuk menindak tegas pelaku pembakaran hutan dan lahan. Ia menegaskan, penegakan hukum harus dilakukan tanpa kompromi.

“Baik di konsesi miliki koperasi, perusahaan, maupun masyarakat. Agar para pelaku tidak lagi melakukan hal itu dalam membuka lahan,” tuturnya.

Kendati demikian, Pemkab Berau menyerukan kepada semua pihak terkait untuk senantiasa bersinergi dalam mencegah karhutla.

“Upaya preventif lebih baik daripada kuratif. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, saya minta seluruh masyarakat saling bahu-membahu,” ucapnya. */uga

Komentar