DESKRIPSI.ID – Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Zainal A. Paliwang-Yansen TP, meyakini Kabupaten Bumi Dayak Perbatasan (Kabudaya) sudah layak menjadi sebuah daerah otonomi baru (DOB), dan harus diperjuangkan.
Apalagi, melihat antusiasme masyarakat yang berada di wilayah Kabudaya akan adanya perubahan di Kaltara. “Kalau bapak ibu dan saudara sekalian mendeklarasikan diri tekad untuk mewujudkan satu kabupaten di wilayah yang kita sebut Kabudaya ini, sungguh ini suatu yang kita yakini, kita pastikan memang sesuai kenyataan bahwa kebersamaan kita hari ini satu bukti bahwa bapak ibu telah bertekad menjadi sebuah kabupaten,” ujar cawagub Kaltara, Yansen TP di Desa Libang, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Selasa (3/11/2020).
Menjadi sebuah kabupaten, kata Yansen, bukan hanya sekadar mimpi, bukan sekadar janji, dan bukan sekadar tekad. Menjadi kabupaten harus diwarnai dengan semangat, dengan persatuan dan dengan tindakan nyata. Karena itu, dengan melihat dan menyaksikan langsung kebersamaan para tokoh adat, tokoh masyarakat, agama, pemuda, dan wanita wilayah Kabudaya yang hadir, serta menjadi relawan pemenangan Zainal-Yansen, maka menurutnya, sesungguhnya sudah lahir satu kabupaten di Kaltara.
“Tidak salah pasangan Zainal-Yansen nomor 3 tegas menyatakan untuk melanjutkan perjuangan menjadikan Kabudaya menjadi kabupaten resmi,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, di dalam misi yang menjadi komitmen pasangan nomor 3 adalah mewujudkan Tanjung Selor sebagai ibu kota Provinsi Kaltara, karena provinsi harus ada ibu kotanya dan harus ada tempat berpijaknya, yaitu Tanjung Selor. Kemudian, juga memperjuangkan kabupaten/kota yang telah diusulkan, yaitu Kabudaya, Sebatik, Krayan dan Apau Kayan.
“Saya menjadi tidak ragu, menjadi tidak bimbang dan tidak khawatir menegaskan ini menjadi komitmen (Zainal-Yansen). Karena apa? Terbukti pagi hari ini masyarakat Kabudaya bisa bersatu dengan sedemikian rupa menunjukkan kesiapan menjadi masyarakat dan tokoh masyarakat Kabupaten Bumi Dayak Perbatasan,” ujarnya. (adv)
Komentar