
DESKRIPSI.ID – BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau memastikan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap ketiga bagi lansia tidak mampu dan anak yatim piatu segera direalisasikan. Seluruh proses administrasi, termasuk revisi Anggaran Bantuan Tambahan (ABT), telah dinyatakan selesai oleh Dinas Sosial (Dinsos) Berau, sehingga penyaluran hanya menunggu pelaksanaan teknis di lapangan.
Kepala Dinsos Berau, Iswahyudi, mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan distribusi BLT dimulai pada akhir Oktober 2025, selama tidak ada kendala teknis yang menghambat proses pencairan.
“Seluruh proses administrasi sudah rampung. Kami berharap minggu ini sudah bisa dilakukan penyerahan secara bertahap. Target kami, seluruh penerima manfaat sudah menerima bantuan pada bulan Oktober ini,” ujarnya, Kamis (30/10/25).
Program BLT ini merupakan agenda rutin setiap tahun sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada kelompok rentan, terutama lansia tidak mampu dan anak yatim piatu terlantar. Penyaluran dilakukan empat kali dalam setahun atau setiap triwulan. Setiap penerima memperoleh bantuan Rp500 ribu per bulan, yang disalurkan sekaligus untuk tiga bulan sehingga totalnya Rp1,5 juta per tahap.
Untuk tahap ketiga, penerima di 10 kelurahan wilayah perkotaan menjadi prioritas penyaluran langsung oleh Dinsos, sementara masyarakat di 100 kampung menerima bantuan serupa melalui Alokasi Dana Kampung (ADK) dengan mekanisme dan sasaran yang sama.
“Bantuan ini tidak hanya diberikan di wilayah perkotaan, tapi juga menyeluruh ke 100 kampung melalui ADK. Jadi pemerintah memastikan semua masyarakat rentan mendapatkan perhatian yang sama,” tegas Iswahyudi.
Total anggaran BLT mencapai Rp1,9 miliar setiap triwulan atau sekitar Rp7,6 miliar dalam satu tahun anggaran. Penerima manfaat terdiri dari 900 lansia tidak mampu dan 375 anak yatim piatu terlantar di seluruh Kabupaten Berau.
Tahap penyaluran dilakukan langsung melalui kantor kelurahan. Bagi penerima yang berhalangan hadir, Dinsos memberikan kesempatan mengambil bantuan di hari berikutnya atau melalui bank penyalur setelah konfirmasi kepada petugas.
“Ini bagian dari komitmen kami agar tidak ada penerima yang tertinggal. Kami juga memastikan prosesnya tepat sasaran dan benar-benar diterima oleh yang berhak,” katanya.
Iswahyudi berharap bantuan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan pokok para lansia dan anak yatim.
“Semoga bantuan ini bisa menjadi penguat bagi para lansia dan anak yatim dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tandasnya.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, memberikan dukungan penuh terhadap penyaluran BLT bagi lansia dan anak yatim. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki kewajiban moral untuk memastikan kelompok rentan tetap mendapat perhatian dan perlindungan.
“Lansia dan anak yatim adalah kelompok yang harus kita jaga bersama. Pemerintah hadir untuk memastikan mereka mendapatkan bantuan yang layak, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar. BLT ini bukan sekadar program, tetapi wujud kepedulian dan tanggung jawab kami kepada masyarakat,” ujarnya.
Sri juga menekankan bahwa program bantuan sosial merupakan bagian penting dari upaya menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
“Kami ingin memastikan tidak ada satu pun warga Berau, terutama yang rentan, merasa ditinggalkan. Pemerintah daerah akan terus memperkuat program sosial agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh mereka yang membutuhkan,” pungkasnya. (***)














Komentar