Pemkab Berau Siapkan Pelatihan dan Pendampingan untuk Perkuat Koperasi Merah Putih

TANJUNG REDEB, DESKRIPSI.ID – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KMP) memiliki peran strategis dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan di daerah.

Pernyataan itu disampaikan Bupati saat membuka Agenda Koordinasi KMP se-Kabupaten Berau, Selasa (26/8/2025), di Balai Mufakat, Jalan Cendana, Tanjung Redeb.

Dalam sambutannya, Sri menjelaskan bahwa pembentukan KMP merupakan mandat pemerintah pusat untuk memperkuat swasembada pangan dan pemerataan ekonomi nasional sebagai bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045.

“Pembentukan KMP bukan sekadar formalitas, tapi langkah nyata membangun kemandirian desa dan memperkuat ekonomi kerakyatan. Dari 100 kampung dan 10 kelurahan di Berau, alhamdulillah sudah terbentuk 109 KMP,” ungkap Sri.

Ia menambahkan, salah satu KMP di Kecamatan Segah bahkan menjadi contoh sinergi antarwilayah karena terbentuk dari penggabungan dua kampung, yakni Batu Rajang dan Siduung Indah, yang bekerja sama memperkuat kelembagaan ekonomi di tingkat akar rumput.

Bupati perempuan pertama di Berau itu juga menegaskan, KMP harus mampu menggali dan mengelola potensi asli kampung agar produk-produk yang dihasilkan tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi di pasar regional maupun nasional.

“Produk-produk yang dijual di koperasi harus benar-benar berasal dari potensi unggulan kampung. Insyaallah, ini akan memberikan keuntungan, bukan hanya bagi koperasi, tetapi juga masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sri mendorong agar koperasi turut berperan dalam pengembangan sektor pariwisata. Menurutnya, keberadaan produk ekonomi kreatif di koperasi—seperti makanan khas, kerajinan rotan, tenun, batik, dan produk lokal lainnya—dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Berau.

“Produk-produk itu bisa menjadi oleh-oleh khas wisatawan, sekaligus memperkuat citra Berau sebagai daerah yang kaya budaya dan kreativitas,” ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah, Sri menyebut bahwa Pemkab Berau telah mengalokasikan anggaran perubahan tahun 2025 untuk pelatihan perkoperasian bagi seluruh pengurus KMP.

Langkah ini dinilai sebagai wujud nyata dukungan pemerintah dalam memperkuat tata kelola dan kapasitas koperasi di tingkat desa dan kelurahan.

Ia juga meminta Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag), Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda), serta perangkat daerah terkait untuk terus melakukan pembinaan dan pendampingan.

“KMP harus menjadi wadah pemberdayaan masyarakat sekaligus penggerak ekonomi berbasis potensi lokal. Karena itu, pendampingan dari instansi terkait sangat penting agar koperasi ini tumbuh sehat dan mandiri,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Sri juga mengajak seluruh unsur Forkopimda, OPD, camat, lurah, dan kepala kampung untuk bersama-sama mendukung keberhasilan program koperasi Merah Putih.

“KMP tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada dukungan semua pihak agar koperasi ini benar-benar menjadi pilar penggerak ekonomi masyarakat Berau,” tandasnya.

Acara koordinasi tersebut juga diisi dengan penyerahan penghargaan kepada koperasi berprestasi di Kabupaten Berau, yang meliputi koperasi produsen, konsumen, jasa, hingga koperasi pegawai negeri.

“Selamat kepada koperasi berprestasi, dan terima kasih atas sumbangsihnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Berau,” ucapnya.

Menutup sambutannya, Sri kembali mengingatkan pentingnya memperkuat koperasi sebagai ekosistem ekonomi mikro dan kecil yang menjadi fondasi kemakmuran masyarakat Bumi Batiwakkal.

“Mari jadikan koperasi semakin kuat. Bukan hanya sebagai wadah usaha, tetapi juga motor pemerataan ekonomi. Semoga Allah senantiasa meridhoi setiap langkah kita,” pungkasnya. (adv/ram)

Komentar

News Feed