DESKRIPSI.ID – Sebagai upaya menunjang proses pembelajaran bidang vokasi. Sejak 2021 hingga 2023, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sudah menganggarkan bantuan sarana dan prasarana SMK sebesar Rp 134 miliar.
Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Utara Zainal A Paliwang dalam focus group discussion bersama Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Kiki Yulianti.
“Perlu saya sampaikan kepada jajaran Kemendikbud bahwa komitmen kita terhadap pendidikan sangat tinggi, sebagai upaya mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Gubernur Zainal di Swiss-Belhotel Kota Tarakan, Kamis (11/5/2023).
Itu juga sejalan dengan misi ketiga Pemprov Kaltara, yakni mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, kreatif, inovatif, berakhlak mulia, produktif, dan berdaya saing.
“Hal ini tergambar dari prioritas pembangunan ketujuh, yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan wajib 16 tahun yang berwawasan kebangsaan,” kata Zainal.
Ia pun menyebut aspek terpenting dalam pembangunan sumber daya manusia tersebut, adalah pendidikan vokasi. Sebab, di Kaltara terdapat 50 kompetensi keahlian yang diselenggarakan oleh 33 SMK, baik negeri maupun swasta. Dengan jumlah 10.671 peserta didik/siswa.
“Terbaru, Pemprov Kaltara telah melaksanakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 pada SMK Negeri 1 Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan,” ujarnya.
Dalam agenda itu, Gubernur juga menyampaikan bahwa Pemprov Kaltara telah menetapkan dan tengah melaksanakan kebijakan dalam bidang vokasional. Meliputi peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, peningkatan kualitas kurikulum, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, peningkatan hubungan dengan industri. Lalu, peningkatan kualitas pengajaran bahasa asing, dan peningkatan aksesibilitas pendidikan.
Bagi Gubernur Zainal, dalam perkembangan masyarakat modern saat ini, siswa dituntut memiliki keterampilan sosial dan pribadi yang kuat, sehingga pendidikan karakter dan kewirausahaan membantu siswa mengembangkan kemampuan seperti kepemimpinan, berkolaborasi, berkreasi, dan berinovasi.
Apalagi saat ini peluang sudah banyak dibuka. Seperti keberadaan KIPI dan IKN, tentunya memerlukan tenaga ahli di bidangnya dan kebutuhan akan pangan tentunya meningkat.
“Kalau ada kemauan, niat, kita tidak akan tidak punya penghasilan di Kaltara ini,” ujarnya. (dkisp)
Komentar