Program Makan Bergizi Gratis Jadi Investasi SDM Berau, Bupati Sri Juniarsih: Gizi Baik Ciptakan Generasi Unggul

TANJUNG REDEB, DESKRIPSI.ID – Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar pemenuhan kebutuhan pangan bagi pelajar, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang akan membawa Kabupaten Berau semakin maju di masa depan.

Menurut Bupati, sekitar 80 ribu pelajar dari jenjang SD hingga SMA/SMK di Kabupaten Berau akan menjadi penerima manfaat dari program MBG. Ia menyebut, pemberian asupan gizi seimbang sejak usia sekolah merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang generasi muda yang sehat, cerdas, dan kuat.

“Anak-anak kita harus tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Gizi yang cukup adalah fondasi utama untuk mencetak SDM unggul, dan inilah tujuan besar dari program MBG,” ujar Sri Juniarsih, Minggu (21/9/2025).

Lebih lanjut, Bupati menilai keberhasilan MBG akan memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Berau. Dengan kondisi fisik yang sehat dan kemampuan konsentrasi yang lebih baik, pelajar diyakini dapat menyerap materi pelajaran secara optimal.

“Kalau kesehatan anak-anak terjaga, maka prestasi akademik juga bisa meningkat. Dari sinilah kualitas SDM Berau di masa depan akan terbentuk,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Pemkab Berau berkomitmen menjadikan MBG sebagai program berkelanjutan melalui kolaborasi antara pemerintah, petani lokal, dan koperasi. Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan rantai pasok pangan yang sehat sekaligus mendukung ekonomi masyarakat.

“Generasi muda Berau adalah penentu masa depan daerah. Dengan gizi yang baik, mereka akan siap menghadapi tantangan dan membawa Berau lebih maju,” tegas Sri.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Berau, Rani Oktaviana, menjelaskan bahwa pelaksanaan tahap awal MBG difokuskan pada empat kecamatan, yaitu Sambaliung, Gunung Tabur, Teluk Bayur, dan Tanjung Redeb.

Saat ini, program tersebut baru menjangkau sekitar 1.600 penerima manfaat, namun akan diperluas secara bertahap ke seluruh wilayah kabupaten.

“Selain pelajar, kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita juga akan menjadi sasaran. Hal ini penting agar tumbuh kembang generasi sejak dini bisa berjalan optimal,” tutur Rani.

Ia menegaskan bahwa Dapur MBG dijalankan dengan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kebersihan. Seluruh proses, mulai dari pemilihan bahan baku hingga penyajian, dipastikan memenuhi standar higienis.

“Program ini bukan hanya soal makanan, tapi juga bagaimana memastikan setiap anak mendapatkan gizi yang layak demi masa depan yang lebih sehat,” pungkasnya.(adv/ram)

Komentar