DESKRIPISI.ID – Tidak hanya pelajar pada pendidikan formal yang mendapat prioritas program vaksinasi COVID-19. Santri yang menempuh pendidikan di pesantren atau madrasah mendapat perlakuan sama.
Itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi. Ditegaskannya, dalam pemberian vaksin kepada pelajar tidak ada perbedaan. Semua mendapatkan jatah yang sama. Tanpa terkecuali. Bahkan, saat ini dalam tahapan pendataan jumlah santri dan pesantren di Kabupaten Berau. Terutama yang berusia di atas 12 tahun.
Pasalnya, vaksin pelajar maupun santri merupakan program prioritas pemerintah pusat maupun daerah. Apalagi, kegiatan itu guna menunjang pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah berjalan di beberapa sekolah di Bumi Batiwakkal.
Pelaksanaan vaksin pelajar dan santri akan dilaksanakan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) atau pihak-pihak lainnya, seperti TNI/Polri maupun perusahaan. Sedangkan jenis vaksin yang diberikan Sinovac.
“Yang jelas, tidak hanya pemerintah. Semua pihak juga berperan dalam menyukseskan program vaksinasi,” katanya.
Sejauh ini, capaian vaksin di Berau masih terbilang jauh dari target capaian herd immunity minimal 70 persen. Sementara, vaksin untuk dosis pertama masih di bawah 40 persen. Penyebabnya, kuota vaksin yang terbatas dari pemerintah pusat. Bahkan, vaksin pelayan publik dan lansia saja masih cukup kesulitan.
“Kalau kami menginginkan datangnya banyak, agar semua masyarakat bisa divaksin. Karena terbatas harus dilakukan bertahap,” ujarnya.*
Komentar