DESKRIPSI.ID – Acara buang nahas sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat Kampung Talisayan, Kecamatan Talisayan. Ritual kebudayaan itu kembali digelar dan dihadiri Wakil Bupati Berau, Gamalis pada Rabu (6/10).
Kegiatan juga dirangkai dengan peresmian kolam renang kampung. Gamalis tidak datang sendiri, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Masrani, anggota DPRD Berau, serta tokoh masyarakat dan adat di Kecamatan Talisayan.
Tradisi buang nahas merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan setiap memasuki Arba’ain, atau Rabu ke-10 di bulan Safar tahun Hijriah. Puncaknya kegiatan akan dilaksanakan prosesi Mandi Linjuang.
Gamalis memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang masih mempertahankan tradisi adat ini. Menurutnya, kegiatan adat dan budaya harus dijalankan terus dan dilestarikan hingga turun ke generasi selanjutnya. Karena adat dan budaya merupakan bagian dalam identitas suatu bangsa.
“Saya khawatir dengan kondisi saat ini, kemajuan teknologi bisa saja menghilangkan budaya kita. Jadi untuk mempertahankannya dengan seperti ini. Dijalankan rutin untuk mengingatkan kebudayaan yang dimiliki kepada generasi muda,” ucapnya.
Dia menegaskan, pemerintah daerah memberikan perhatian tinggi dalam pelestarian kebudayaan. Salah satunya, melalui tradisi adat buang nahas yang digelar di Kecamatan Talisayan.
“Ini komitmen kita dalam menjaga kekayaan khas daerah sehingga tidak akan punah ditelan zaman,” ucapnya.
Selain dilestarikan dan dikembangkan dalam rangka memberikan keragaman wisata dan budaya di Berau, juga menjadi wadah menambah persatuan dan semangat gotong-royong antarmasyarakat.
“Semoga kegiatan ini nantinya mengandung konteks utama dalam pembangunan, kebersamaan dan gotongroyongan yang menjadikan Kecamatan Talisayan lebih baik,” harapnya. humas
Komentar