
TANJUNG REDEB, DESKRIPSI.ID – Bupati Berau pimpin upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) di lapangan sepak bola Kampung Labanan Jaya, Kecamatan Teluk Bayur, Kamis (25/7/2024).
Bupati Berau Sri Juniarsih Mas yang membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, menyampaikan HLH 2024 ini difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan.
Mengingat bahwa dunia menghadapi triple planetary crisis yang semakin intens, yakni krisis perubahan iklim, krisis kerusakan alam dan kehilangan biodiversitas, serta krisis polusi dan limbah.
Dikatakan, pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan. Pemulihan juga meningkatkan penyimpanan karbon dan memperlambat proses ataupun dampak akibat perubahan iklim.
“Pemulihan berkaitan langsung dengan upaya penyelesaian krisis iklim. Dalam upaya penyelesaian krisis iklim, inovasi dan prinsip keadilan memegang peran penting,” ujarnya.
Dari tahun ke tahun, lanjutnya, capaian pengurangan emisi Indonesia terus meningkat. Dalam kurun waktu 2020-2022, terjadi pengurangan emisi yang signifikan dan menjadi relatif stabil, yaitu di atas 40% jika dibandingkan dengan BAU.
“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi, dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras seluruh elemen bangsa, seluruh masyarakat,” ujarnya.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup ini dirangkai dengan beberapa kegiatan, di antaranya penandatanganan komitmen peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Berau, penyerahan penghargaan kepada sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten dan provinsi, perusahaan pendukung program kampung iklim, penghargaan Kalpataru tingkat kabupaten, penanaman pohon hingga penyerahan bantuan kendaraan operasional, serta peninjauan UMKM.
Mengusung tema “Restorasi Lahan, Penggurunan dan Ketahanan terhadap Kekeringan”, Kepala DLHK Berau, Mustakim Suharjana menyampaikan, hal ini cukup relevan dengan keadaan lingkungan sekarang. Degradasi lahan, pegunungan, dan kekeringan merupakan masalah yang serius yang mengancam kelestarian lingkungan.
“Kabupaten Berau yang kaya akan sumber daya alam, juga tidak luput dari ancaman ini,” ujar Mustakim. (advertorial/rahmat)









Komentar