Umat Hindu Balikpapan Rayakan Nyepi dengan Sederhana

DESKRIPSI.ID – Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 umat Hindu di Kota Balikpapan berjalan sederhana. Hal ini dikarenakan pembatasan aktivitas disaat pandemi covid19 yang terus bertambah.

Ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Balikpapan I Nengah Kayun Widyartana mengatakan, perayaan tetap akan dilakukan, namun dengan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun sederhana tapi tidak mengurangi makna dan maksud dari Hari Raya itu sendiri.

“Kita berdoa bersama semoga ke depan di Kaltim khususnya di Balikpapan pandemi segera berakhir dengan harapan masyarakat yang melakukan perayaan hari besar dapat berjalan seperti biasa,” imbuhnya.

Nengah menjelaskan, ada beberapa agenda perayaan Hari Raya Nyepi umat Hindu di Balikpapan di antaranya, 1  Maret 2022 akan dilaksanakan Melasti dengan melakukan pemujaan dan Ngamet Tirta Amertha di pantai Stalkuda. Dipilih laut lanjutnya, karena sebagai sumber Tirtha Amertha/air suci dari Dewa Ruci, pemuteran dan mandara Giri.

“Setiap perayaan hanya akan diikuti beberapa perwakilan umat Hindu saja. Dalam upacara tersebut juga dilakukan upacara pembersihan alam semesta (buana agung.Red,) dari segala wabah atau kekotoran dan  penyucian diri sendiri (buana alit) sebelum dilaksanakannya  Catur Brata penyepian,” terangnya.

Kemudian kata Nengah, pada 2 Maret, pukul 09 .00-12.00 Wita dilanjutkan upacara Tawur bertempat di Pura Giri Jaya Natha Balikpapan. Yang hanya diikuti beberapa umat Hindu sesuai sesuai edaran pemerintah tentang aturan protokol kesehatan.

Tawur sendiri adalah upacara Bhuta Yadnya,  penyucian Bhuta Kala, unsur-unsur kejahatan yang dapat merusak ketentraman umat manusia. Upacara tersebut disimbolkan sebagai kejahatan dimurtikan/di upacarakan  menjadi Somya (dari hal buruk menjadi hal yang baik).

“Setelah upacara tawur di pura, dilanjutkan upacara ngerupuk di rumah masing-masing. Kemudian 3 Maret 2022 dilaksanakan upacara Catur Brata penyepian. Yang di antaranya Amati Geni yang meliputi, tidak berapi-apian, Amati Karya: tidak bekerja, Amati Lelungan: Tidak bepergian dan Amati Lelanguan: Tidak lepaskan indria/tidak ber senang-senang. Tidak lupa melakukan meditasi, membaca kitab-kitab suci,  sambil mengevaluasi diri apa yang sudah baik dan apa yang  masih perlu kita perbaiki dilakukan untuk  waktu yang akan datang, guna tercapainya kehidupan yg sejahtera, damai dan harmonis dan kebahagiaan dunia dan akhirat,” pungkas Nengah.

Rangkaian terakhir pada, 4 Maret 2022 umat Hindu Balikpapan akan melakukan Ngembak Geni/ Ngembak Api,  dan melakukan silahturahmi memaafkan intern dan antar umat. Dalam upacara Hari Raya Nyepi tahun ini, juga akan dilaksanakan upacara Tawur. Yakni untuk menetralisir unsur-unsur yang buruk termasuk wabah pandemi Covid-19 yang merusak kesehatan umat  manusia,  agar  segera hilang dari muka bumi , dan sutuasi kehidupan  normal kembali  seperti sedia kala. (tut/rtx)

Sumber: Lingkaranberita.com

Komentar