Bupati Berau Tekankan Dokter Layani dengan Hati: Empati dan Keramahan Percepat Kesembuhan Pasien Anak

TANJUNG REDEB, DESKRIPSI.ID – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan pentingnya pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kemanusiaan dan empati, terutama bagi tenaga medis yang menangani pasien anak. Ia menilai sikap ramah dan tulus dari dokter dapat memberikan dampak besar terhadap proses penyembuhan pasien, khususnya anak-anak yang membutuhkan perhatian emosional lebih.

“Dokter juga harus mengedepankan pelayanan. Administrasi bisa menyusul, karena ini terkait dengan kemanusiaan. Pelayanan terbaik akan mempermudah kesembuhan pasien,” tegas Sri dalam keterangannya, Sabtu (9/11/2025).

Menurutnya, tenaga medis tidak hanya dituntut profesional dalam menjalankan tindakan medis, tetapi juga wajib menumbuhkan rasa empati dalam setiap interaksi dengan pasien. Ia menilai, keramahan dokter dan perawat dapat meningkatkan kenyamanan, sekaligus mempercepat pemulihan pasien.

“Tenaga medis punya peran besar mempercepat penyembuhan, bukan hanya lewat kemampuan medis, tapi juga lewat sikap yang ramah dan penuh empati,” ujarnya.

Bupati Sri juga menyoroti perlakuan dokter terhadap pasien anak yang sering kali memengaruhi pengalaman dan psikologis mereka. Ia mengingatkan agar dokter anak memperlakukan pasien seperti anak sendiri, demi menciptakan suasana yang aman dan menyenangkan selama perawatan.

“Ketika dokter atau perawat menyuntik saja sudah sakit, apalagi kalau tidak disertai sikap ramah. Dokter anak harus bisa membuat pasien merasa nyaman,” katanya.

“Dokter anak harus mampu memberikan pelayanan yang baik. Anggap anak itu seperti anak sendiri. Ajak mereka bermain, buat mereka merasa seperti sedang bersama teman, bukan sedang berhadapan dengan dokter,” sambungnya.

Sri Juniarsih juga menuturkan pengalamannya saat menjalani pemeriksaan kesehatan di luar daerah. Ia menilai keramahan tenaga medis di berbagai rumah sakit lain dapat dijadikan contoh untuk diterapkan di Berau.

“Kalau saya periksa di rumah sakit luar daerah, dokter dan perawatnya ramah-ramah semua. Saya ingin hal itu juga diterapkan di sini,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pelayanan kesehatan yang baik tidak hanya mencerminkan profesionalisme, tetapi juga nilai kemanusiaan yang tinggi. Menurutnya, cara dokter berinteraksi dengan pasien anak dapat memengaruhi kondisi psikologis dan perkembangan otak mereka di masa depan.

“Anak ini calon pemimpin dan harapan daerah. Kalau dokter anak perawatannya kurang tepat, bisa memengaruhi perkembangan psikologisnya. Karena itu, saya minta dokter benar-benar memahami pentingnya pelayanan dengan hati,” jelasnya.

Sri juga mengingatkan bahwa setiap dokter memiliki sumpah profesi untuk melayani masyarakat dengan etika dan tanggung jawab. Nilai moral itu, katanya, harus terus dijaga dalam setiap tindakan pelayanan medis.

“Dokter punya sumpah jabatan. Dalam melayani masyarakat tentu ada etikanya. Saya harap seluruh dokter bisa menerapkannya,” tegasnya.

Pemkab Berau, lanjut Sri, berkomitmen meningkatkan kualitas layanan medis dengan memperkuat pelatihan dan pembinaan bagi tenaga kesehatan. Ia yakin, pelayanan yang humanis akan membangun kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan daerah.

“Kalau dokter dan tenaga kesehatan bekerja dengan hati, masyarakat pasti merasakan dampaknya. Kepercayaan akan tumbuh, dan rumah sakit kita bisa menjadi tempat yang benar-benar menenangkan bagi pasien,” pungkasnya.(adv/ram)

Komentar