DESKRIPSI.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus merealisasikan 18 program prioritas di bawah kepemimpinan Bupati Berau Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Berau, Gamalis. Tahun ini, Rp 3,1 miliar dialokasikan untuk 157 bantuan rumah layak huni (RLH) bagi masyarakat kurang mampu di Kabupaten Berau.
Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, sasaran bantuan RLH tersebut bagi masyarakat kurang mampu. Menjadi salah satu prioritas utama yang ingin diwujudkan Pemkab Berau.
Menurutnya, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat harus terpenuhi terlebih dahulu, agar peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Berau dapat efektif.
“Bagaimana masyarakat bisa sejahtera jika kebutuhan dasar saja belum terpenuhi. Oleh sebab itu, Pemkab Berau berupaya hadir di tengah masyarakat untuk memenuhi yang menjadi kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Sementara, Wakil Bupati Berau Gamalis menambahkan, pembangunan RLH tersebut merupakan prioritas Pemkab Berau mengingat pertambahan penduduk tiap tahunnya.
“Rumah menjadi kebutuhan primer. Pemkab Berau berkomitmen dalam pemenuhan tersebut,” ujarnya.
Dia berharap, bantuan yang diberikan bisa benar-benar bermanfaat. Untuk itu, Gamalis meminta kepada penerima bantuan supaya bisa merawat rumah yang sudah diberikan.
“Jaga kebersihan rumah, serta ciptakan suasana yang damai dan tenteram di dalam rumah,” ucapnya.
Pranata Izin Tinggal Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Berau, Julius memaparkan, program RLH ditujukan untuk peningkatan kualitas rumah yang tidak layak huni dan bukan pembangunan rumah baru. Sebanyak 157 RLH tersebar di 14 kampung yang berada di delapan kecamatan. Sebanyak 62 rumah telah selesai dikerjakan. Sisanya sedang dalam tahap pengerjaan.
Adapun di Kelurahan Gayam dan Sei Bedungun sudah selesai semua, dengan masing-masing 7 rumah. Pengerjaan juga tersebar di Kampung Teluk Sulaiman dan Giring-Giring (Bidukbiduk), Lobang Klatak, Batu Putih dan Kayu Indah (Batu Putih), Purnasari Jaya (Talisayan), Manunggal Jaya, Biatan Baru dan Karang (Biatan), Kampung Pegat Bukur (Sambaliung), Kampung Tasuk (Gunung Tabur) dan Kampung Long Laay (Segah).
“Ada juga yang belum mendapat tukang sehingga belum dikerjakan sama sekali. Seperti di Kampung Manunggal Jaya dan Biatan Baru di Kecamatan Biatan,” sebutnya, Senin (1/8).
Sebelumnya juga, bebernya, sempat terkendala bahan baku yang sulit didapat. Seperti ketersediaan kayu. Tapi, dia memastikan semua material sudah tersalurkan.
Pihaknya menargetkan seluruh pengerjaan selesai pada akhir September mendatang. Sebanyak Rp 3,1 miliar digelontorkan untuk pemenuhan RLH tersebut. Masing-masing rumah diberi dana sebesar Rp 20 juta. Dengan ketentuan, Rp 17,5 juta untuk material dan pajak. Termasuk anggaran pemasangan atau upah tukang sebanyak Rp 2,5 juta.
“Pemerintah daerah hadir untuk membantu masyarakat mendapatkan hunian yang layak,” tegasnya.
Syarat utamanya, berdasarkan rekomendasi kepala kampung setempat dan memiliki upah minimum sekira Rp 3 juta ke bawah. Pemilik rumah juga dipastikan memiliki administrasi yang sah. Mulai dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB), sertifikat rumah, dan legalitas lain yang sah.
“Semoga bantuan bisa benar-benar meningkatkan kualitas para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” tandasnya. (*/uga)
Komentar