DESKRIPSI.ID – Kampung Long Beliu, Kecamatan Kelay, kini cukup mudah mendapatkan air bersih. Itu setelah Bupati Berau Sri Juniarsih, meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Senin (20/3).
Ditegaskan Bupati, air merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi masyarakat, khususnya di Kampung Long Beliu. Jadi, diharapkan SPAM yang dibangun dapat bermanfaat, dan itu merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.
Untuk diketahui, SPAM tersebut mampu mengaliri 202 Sambungan Rumah (SR). “Sampai daerah terjauh pun tetap kami perhatian, memang direalisasikan bertahap. Sampai semua kebutuhan masyarakat terpenuhi,” tuturnya.
Lanjut Sri Juniarsih, tidak menutup kemungkinan, nantinya jika diperluas lagi jaringan pipanya bisa mengaliri lebih banyak rumah lagi. Hingga mencapai Sido Bangen, dan Merapun. Pengisian airnya sendiri cepat saja, sekitar satu jam sudah terisi penuh.
Pesannya, bagi masyarakat yang sudah teraliri air bersih, dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sarana yang disediakan pemerintah.
“Semoga masyarakat bisa memanfaatkan air bersih dengan sebaik-baiknya. Dan memberikan dampak yang lebih luas,” tegasnya.
Ketersediaan fasilitas air bersih, untuk peningkatan di sektor kesehatan. Apalagi sudah mendeklarasikan bebas ODF. Yang menjadi pekerjaan rumah di Long Beliu yakni pemerataan WiFi gratis masih terbatas pemakaiannya. Kendati begitu, pihaknya akan berusaha mrealisasikannya pada 2024 mendatang.
“Mudah-mudahan 2024 bisa kita realisasikan untuk WiFi gratisnya,” harapnya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Ismiyanto menjelaskan, pembangunan SPAM di Long Beliu sudah dikerjakan sejak 2020 dan baru selesai pada 2022. Memang ada dua tahap dan saat ini sudah dioperasikan ke semua kampung Long Beliu.
“Kalau rencananya sendiri sejak 2019. Pekerjaan bertahap mulai dari pipa reserpoa, tenaga power pakai PLTS, kemudian memasang jaringan pipa hingga SR-nya,” terangnya.
Adapun anggaran yang digunakan untuk pembangunan SPAM di Long Beliu yakni Rp 3 miliar tahun 2021, dan Rp 1,7 miliar untuk 2022.
Jika ke depan akan ditambah booster atau mesin pendorong atau pun reserpoa, maka bisa mengaliri Sido Bangen. Yakni, kecamatan terluar di Kelay. Atau bisa jadi opsi lain, karena di Sido Bangen sudah ada SPAM yang dibangun dari pusat menggunakan APBN. Pihaknya tinggal melengkapi sisanya saja. Namun, kondisinya rusak dan tidak bisa digunakan.
“Kita akan koordinasikan dengan Balai Infraswil. Kalau mereka mau direvitalisasi dan dihidupkan kembali, IPA yang rusak bisa diperbaiki menggunakan APBD. Jadi dibagi pekerjaannya untuk melayani masyarakat Sido Bangen,” paparnya. (advertorial/rie)
Komentar