Tambahan Kasus Positif Turun, Kaltara Berada di Level Terendah

DESKRIPSI.ID, – Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, laju reproduksi efektif atau Rt (reproduction number) penyebaran virus Corona di Kaltara per 8 Mei 2020, berada pada level 0,75.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan, dari 11 provinsi yang laju reproduksi virusnya sudah di bawah level 1.0, Kaltara dengan tingkat Rt nomor 5 terendah di Tanah Air. Sedangkan provinsi dengan tingkat reproduksi tertinggi yaitu Sumatra Utara dengan level 1,74. Pada 30 Maret lalu, Sumatra Utara mencapai puncak Rt tertinggi, yakni 3,84.

Sebelas provinsi dengan Rt terendah atau di bawah 1 adalah Aceh (0,17), Sumatra Barat (0,65), Riau (0,71), Sulawesi Tenggara (0,74), Kaltara (0,75), Jambi (0,81), Jawa Barat (0,88), Jogjakarta (0,97), Papua Barat (0,97), Lampung (0,99), dan Bengkulu (0,99).

Dijelaskan, jika Rt di atas 1,0, berarti akan menyebabkan lebih dari satu infeksi lain atau virus menyebar dengan cepat. Misal, jika Rt menunjukkan angka 2, berarti satu pasien yang terinfeksi akan menulari rata-rata dua.

“Alhamdulillah, meskipun pandemi COVID-19 belum selesai, kita tentu bersyukur dengan makin rendahnya laju reproduksi virus Corona di Kaltara. Dan, perlu kita ketahui, tanggal 6 Juni minggu lalu, laju infeksi terendah di Indonesia, Kaltara di urutan ketiga,” ungkap Irianto, Senin (8/6/2020), dilansir laman Humas Pemprov Kaltara.

Angka reproduksi virus yang semakin tertekan, menurutnya, tidak lepas dari peran dan kerja keras semua elemen masyarakat. Karena itu, dia juga mengapresiasi semua peran tenaga medis yang bekerja dengan dedikasi tinggi. Begitupun satuan dan seluruh instansi yang terlibat dalam penanganan COVID-19, termasuk kepada relawan, media massa, organisasi dan komunitas masyarakat.

“Yang terpenting dari semua ini adalah kesadaran individu dan masyarakat Kaltara secara umum sudah mendengarkan dan melaksanakan semua anjuran pemerintah, yaitu menerapkan standar protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” tuturnya.

Namun demikian, dia menekankan bukan lantas kembali mengabaikan protokol kesehatan dengan angka reproduksi virus yang makin rendah. Justru, kata dia, di saat inilah tantangan besar masyarakat dan seluruh elemen daerah, serta negara makin perlu dikuatkan.

“Upaya pemerintah tidak akan cukup tanpa dukungan masyarakat. Oleh karena itu, saya mengajak semua tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat agar tetap menekankan penerapan standar protokol kesehatan. Keberhasilan ini adalah kerja keras semua pihak yang saling berkaitan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kaltara sempat mencapai titik puncak reproduksi virus Corona di level 2,50 pada 16 April lalu. Sedangkan 21 April 2020, laju reproduksi turun hingga hanya mencapai 1,10 dan berada di zona biru atau Rt di bawah 1,0 pada 22 April 2020. Di awal Mei 2020, Rt kembali naik ke level 1,28, kemudian kembali di bawah Rt 1 pada 5 Mei 2020, tepatnya di level 0,91.

Irianto mengatakan, Rt menjadi parameter penting untuk menentukan strategi dan durasi pembatasan sosial.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kaltara, Agust Suwandi mengatakan, rendahnya laju reproduksi virus di Kaltara juga seiring dengan penambahan kasus terkonfirmasi positif yang sudah tidak signifikan setiap harinya. Bahkan, beberapa waktu lalu, sempat tidak ada penambahan kasus.

“Dari segi sampel, kemarin cukup banyak 176 sampel yang kita kirim. Yang positif hanya ada 3 orang dalam waktu satu minggu. Yaitu di Tarakan 2 orang dan di Tana Tidung 1. Itu pun di Tarakan adalah tenaga kesehatan yang terkontak pada saat melakukan contact tracing,” ujarnya.

Jumlah pasien COVID-19 di Kaltara yang sembuh juga ikut meningkat dari hari ke hari. Senin (8/6/2020), terdapat tambahan 10 pasien sembuh. Total pasien COVID-19 di Kaltara yang berhasil sembuh sebanyak 129 orang. Dan, pasien COVID-19 yang menjalani perawatan tersisa 38 orang. *

Sumber: Humas Provinsi Kaltara
Editor: Redaksi

Komentar